Internet adalah media yang secara teknologi sebenarnya bebas nilai. Tergantung siapa yang memanfaatkannya dan untuk apa. Para ulama di berbagai belahan dunia saat ini telah menjadikan internet sebagai media dakwah mereka. Tokoh semacam Dr. Yusuf Al-Qaradawi, Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Dr. Said Ramadhan Al-Buthi, Syeikh Ibn Jibrin, bahkan fatwa syeikh Ibn Baz dan Syeikh Utsaimin kita memenuhi internet. Bahkan kuliah ke-islaman pun sudah mulai diselenggarakan oleh lembaga Islam dunia sehingga sekian banyak ilmu tentang keislaman bisa didapat di internet. Buat seorang muslim yang ingin belajar Islam, punya akses internet sudah menjadi jalan baginya untuk menjadi seorang mutsaqqaf atau orang yang memiliki tsaqafah yang luas dan akses ke dunia ilmu-ilmu ke-Islaman. Selain itu ada pusat-pusat berita dunia Islam yang secara 24 jam menyajikan berbagai perkembangan dan aktifitas di dunia dari kacamata Islam. Sehingga kendala dan problem umat di suatu tempat bisa diakses secara online dari seluruh dunia pada detik itu juga. Bagi seorang muslim yang punya akses internet, tidak ada istilah ketinggalan informasi dunia Islam. Apa yang terjadi dan menimpa umat ini, saat itu juga dia memahami dan mengerti. Lepas dari kekentalan dunia ilmu dan berita Islam, pada dasarnya internet bisa menjadi alat komunikasi yang canggih, murah dan tersedia dimana-mana. Bahkan dengan memanfaatkan e-commers, kita bisa menghemat uang untuk pergi shopping namun tetap bisa berbelanja dari pasar-pasar besar dunia. Dengan e-learning, kita bisa kuliah murah dan bermutu serta bebas memilih tempat dan waktu. Dengan e-banking, urusan bank mulai dari cek saldo, transfer, bayar tagihan ini dan itu bisa diselesaikan. Dengan miling list, bulletin board, chatting dan sejenisnya, kita bisa kumpul dan membuat forum diskusi dengan sesama teman. Bahkan kita pun bisa mempublikasikan tulisan dan aspirasi di internet. Kita juga bisa berkonsultasi dengan para ahli seperti dokter, konsultan, ekonom, politikus, budayawan, teknokrat dan seterusnya. Namun semua itu hanya bisa berlangsung bila seseorang sudah punya frame berpikir yang positif, sehingga selancarnya di dunia maya hanya untuk urusan yang positif dan diberkahi karena punya nilai berarti. Sebaliknya, kalau otaknya ngeres dan mentalnya murahan, maka situs porno-lah favoritnya. Kalau pun chatting, maka terbatas pada tema-tema murahan dan tidak berbobot. Atau sekedar download hiburan-hiburan dan tidak lebih dari having fun belaka. Buat kalangan seperti ini, internet tidak lebih dari media yang merusak dan mencelakakan. Sebenarnya, internet adalah lahan buat umat Islam untuk membentuk sistem informasi yang baik. Sehingga kalangan yang selama ini tidak kenal Islam bisa mengenal dengan mudah dan merenungi kebenaran Islam. Seharusnya, dunia cyber itu dipenuhi dengan infomrasi kebenaran, bukan dengan informasi sampah murahan.
sumber: media dakwah
0 commentnya please:
Posting Komentar